Meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik fase F kelas XI pada materi teks berita dengan model
Meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik fase F kelas XI pada materi teks berita dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media vlog

By Evi Oktaviani, S.Pd 07 Jun 2023, 20:17:55 WIB Artikel

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK N 2 Pekalongan

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik fase F kelas XI pada materi teks berita dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media vlog

Penulis

Evi Oktaviani

Tanggal

23 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

  • Anggapan kegiatan berbicara di depan khalayak merupakan momok mengerikan dan menimbulkan demam panggung
  • Guru belum menghadirkan iklim yang nyaman bagi siswa dalam proses pembelajaran membacakan teks berita
  • Perbendaharaan kata yang dimiliki siswa sedikit sehingga siswa mengalami kesulitan untuk menuangkan gagasan secara lisan.
  • Guru belum memanfaatkan teknologi kekinian sesuai dengan dunia siswa.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena permasalahan yang terjadi dan saya alami di lingkup kelas atau sekolah saya mungkin juga terjadi kepada Bapak/Ibu guru lain di sekolah lain. Oleh karena itu, harapan saya selain menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi, juga ingin membagikan praktik baik ini agar bisa dijadikan motivasi juga referensi bagi rekan-rekan guru yang mengalami hal sama. Sehingga memberikan dampak positif atau perubahan-perubahan/inovasi pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan kedepannya. Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu sebagai seorang guru pastilah bertanggung jawab untuk bisa melakukan kegiatan pembelajaran secarqa efektif sehingga tujuan dari pembelajaran itu sendiri juga hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun cara agar tujuan tersebut tercapai yakni dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, juga menggunakan metode pembelajaran yang variatif (tidak hanya metode ceramah)

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangan yang dihadapi oleh guru untuk mencapai tujuan adalah :

  • Infrastruktur yang kurang memadai

Infrastruktur menjadi salah satu hal penting dalam menunjang proses belajar mengajar terutama LCD dan audio speaker. Namun sayangnya, infrastruktur tersebut belum mampu menjangkau semua kebutuhan. LCD dan audio yang semula tersedia di setiap kelas telah dipindahkan ke ruang sarpras. Pemindahan ini dilakukan karena peralatan tersebut sering digunakan siswa unutk menonton film dan melakukan kegiatan diluar KBM sehingga perawatan dan pengawasan LCD terbatas. Dampak dari pemindahan peralatan ini diantaranya setiap kali membutuhkan LCD dan audio speaker, guru harus meminjam ke ruang sarana prasarana sehingga waktu yang dibuthukan cenderung banyak.

  • Kuota internet siswa yang terbatas

Di akhir pembelaran, siswa biasanya diminta untuk melakukan post-test ataupun evaluasi individu. Evaluasi individu ini melalui smm.student.smk2pekalongan.sch,id yang merupakan LMS sekolah. Tantangan yang dihadapi yaitu sering kali quota yang dimiliki terbatas, sehingga saat melakukan evaluasi individu secara online tidak lancar.

  • Beberapa siswa masih malu-malu/kurang percaya diri saat pembelajaran di kelas.

Siswa sudah terbiasa dengan pembalajran jarak jauh (PJJ) dengan interaksi tatap muka, siswa cenderung malu dan kurang percaya diri.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Dari tantangan tersebut saya berkolaborasi dan melibatkan beberapa rekan sejawat, Waka Sarpras dan kepala sekolah untuk menemukan solusi dari tantangan yang dihadapi.

 

Langkah yang dilakukan

Berdiskusi dengan Waka Sarpras dan Tim It

Penulis menemukan beberapa kendala yaitu terkait ketersediaan LCD dan audio speaker. Kendala tersebut penulis komunikasikan dengan pihak-pihak terkait diantaranya berdiskusi dengan wakil kepala sekolah bagian sarana prasarana dan juga tim IT. Hal ini sangat penting dilakukan karena Waka Sarpras adalah penanggungjawab dari semua kebutuhan perlengkapan di lingkungan sekolah.

Dari diskusi tersebut ditemukan sebuah solusi yaitu:

  • LCD dan audio speaker portable boleh disimpan oleh guru di meja kerja untuk kegiatan KBM maksimal 5 hari dengan mengisi form peminjaman.
  • LCD dan audio speaker portable boleh disimpan oleh guru di meja kerja untuk kegiatan KBM dengan persetujuan kepala sekolah.

Selanjutnya terkait kendala kuota internet siswa yang terbatas, penulis berdiskusi dengan Tim IT. Dari diskusi tersebut ditemukan hasil:

  • Menambahkan bandwidth wifi pada kelas yang akan melaksanakan evaluasi
  • Jika kendala internet masih terjadi link evalulasi masih bisa diakses siswa dengan persetujuan guru yang bersangkutan.

 

Berdiskusi dengan rekan sejawat

Untuk menghadapi tantangan yang penulis temukan di lapangan, penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat. Selain itu, penulis mendapatkan masukan-masukan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa lebih aktif dan percaya diri saat memaparkan hasil diskusi.

 

Berdiskusi dengan Kepala Sekolah

Hal selanjutnya yang penulis lakukan yaitu berdiskusi dengan kepala sekolah. Hal ini dilakukan karena kepala sekolah memiliki peran penting dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dalam proses pembelajaran.

 

Strategi

Strategi yang dilakukan guru yaitu memilih untuk menggunakan model pembelajaran PBL sedangkan metode berdiskusi.

 

Proses yang dilakukan yaitu dengan memahami sintaks model apakah sesuai dengan indikator, tujuan pembelajaran, juga materi yang akan dipelajari oelh peserta didik.

 

Sumber daya yang diperlukan yaitu guru harus memahami sintaks model pembalajran PBL dan juga memilki pengetahuan tentang metode yang dipakau dalam pembelajaran. Selain itu, guru juga memilih ice breaking yang tepat untuk menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.

 

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik dengan memanfaatkan video youtube yang sesuai dengan cakupan materi yang ditayangkan.

Proses yang dilakukan yaitu dengan mencari vlog dengan pembawaan announcer yang baik dan komunikatif.

 

Sumber daya yang diperlukan yaitu kemampuan guru dalam mengaitkan atau menghubungkan apakah video tersebut sudah sesuai dengan materi.

Selain itu, guru juga melakukan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik. Dimana tahapan-tahapan kegiatan tersebut telah disesuaikan dengan sintaks model pembelajaran yang dipilih dan dirancang oelh guru dalam modul ajar.

 

Kajian literatur yang digunakan penulis

 

Muthmainah (2020) PEMANFAATAN VLOG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN MAHARAH KALAM BAGI MAHASISWA IAIN KUDUS.

 

https://www.researchgate.net/profile/Azwar-Annas-2/publication/348463958_Pemanfaatan_Vlog_Sebagai_Media_Pembelajaran_dalam_Meningkatkan_Maharah_Kalam_bagi_Mahasiswa_IAIN_Kudus/links/621f1aac395296023159cdba/Pemanfaatan-Vlog-Sebagai-Media-Pembelajaran-dalam-Meningkatkan-Maharah-Kalam-bagi-Mahasiswa-IAIN-Kudus.pdf

 

Polina, Irda (2018) PENGEMBANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN MEDIA VLOG SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 SAMARINDA.

 

https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/loa/article/view/1579/837

 

Elvira, Fernanda Shella, dkk (2020) EFEKTIFITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA DAN HASIL BERLAJAR.

 

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPP/article/view/25502/16696

 

Muna, Anis Nurul (2015) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS V

 

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/3218/

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Refleksi hasil dan dampak

 

Melalui model pembalajaran PBL berbantuan media vlog terbukti keterampilan berbicara siswa dalam menganalisis struktur teks berita meningkat. Dari nilai dapat terlihat rata-rata sebelum dan sesudah implementasi model PBL.

 

  • Penggunaan model pembelajaran PBL dimana kegiatannya berpusat pada peserta didik, menjadikan peserta didik lebih aktif, dapat berpikir analisis dan kreatif dibandingkan dengan saat masih menggunakan model dan metode yang monoton.
  • Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk video yang ditampilkan memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan.

 

Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik dan teman sejawat memberikan respon positf diantaranya sebagai berikut.

  • Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secaraaktif dan kegiatannya menarik, emnyenangkan, serta mudah dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
  • Dari teman sejawat, secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta didik dapat terlibat secara aktif.

 

Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan dari penguasaan guru terhadap model dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan langkah-langkah pelaksanaan dalam rancangan modul ajar yang telah dibuat. Pepembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan oleh guru yakni dapat menjadikan guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan indokator materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

 

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment